Sekolah Menengah Atas
Berawal dari
pengumuman hasil kelulusan pada saat SMP, aku sudah bersiap-siap untuk
menyiapkan berkas-berkas untuk aku ajukan pada persyaratan masuk sekolah yang
berstandar Internasional. Dan aku mengikuti tes RSBI di salah satu sekolah
negeri di Jakarta Selatan, yaitu SMA N 70 RSBI. Selain itu, dengan hasil nem
yang seada-adanya, aku menyesuaikan pilihan sekolah negeri lainnya untuk di
daftar. Dan aku memilih SMA N 46, SMA N 87, & SMA N 74. Dan aku belum
memiliki sekolah swasta untuk cadangannya.
Pada saat aku telah
melampirkan semua berkas ku ke SMA N 70, pada hari itu juga hasilnya diumumkan.
Dan aku lolos berkas.
Ketika akan
melaksanakan tes di SMA N 70, aku menginap di salah satu rumah saudara sepupu
perempuanku di Ciputat baru. Niatnya, disana akan belajar bareng, tetapi malah
aku yang bermalas-malasan. Aku terlihat sangat tidak niat untuk mengikuti tes
RSBI tersebut. Jadi, pada saat hasil pengumuman itu keluar, ternyata aku tidak
lolos tes RSBI. Ternyata rata-rataku rendah gara-gara nem UN ku. Padahal
setelah aku lihat. Hasil tes RSBI ku, lumayan nilai-nilai nya. Haduh sangat
disesali.
Dan pada saat
gelombang pertama aku mengikuti pendaftaran online, juga aku tidak keterima
dimana-mana. Awalnya, aku sempat nyangkut di SMA N 74. Tetapi lama-kelamaan, terlempar. Akhirnya aku mengikuti
pendaftaran online gelombang ke-2. Aku lupa memilih apa, tetapi yang aku ingat
aku memilih SMA N 82. Nama ku juga sempat nyangkut, dan akhirnya terlempar
lagi. Dan akhirnya aku mencari salah satu sekolah swasta, yaitu di daerah
Ciputat, Tanggerang. Nama sekolahnya adalah SMA DUA MEI CIPUTAT.
Tetapi selama satu
semester aku menduduki bangku kelas 10 di SMA DUA MEI, aku merasa enjoy-enjoy
saja. Disanapun, aku mengikuti ekskul yang sama seperti dulu aku SMP, yaitu
Basket.
Awal-awal, pada
saat basket masih dilatih oleh kakak senior. Tetapi tidak lama, pelatihnya
datang. Pelatih basket dua mei yang bernama Diki Arbi, sering kita panggil
dengan sebutan, ‘’kak Black’’. Sedikit bingung kenapa disebut dengan sebutan
‘’Black’’ padahal, tidak hitam-hitam banget kulitnya. Tetapi ia adalah sesosok
pelatih yang gokil. Gokilnya banget-bangetan. Ya dari dia ganti celana depan
murid-muridnya lah. Gokil deh pokoknya. Doi ceria abis. Tapi kalau lagi serius,
dia gaboleh diajak bercanda. Karna kalau kak Black sudah marah, itu seram.
Kakak-kakak senior pun bilang begitu, kalau kak Black lagi serius tidak boleh
dibercandain.
Dia pelatih
terwoles, ngomong aja pake gue-elo. Beuh, woles abis. Tapi, sekalinya dia gak
suka, ya dia bicara apa adanya.
Di DMC (Dua Mei
Ciputat), aku memiliki teman dekat yaitu Khaifa Mudrikatil Muna, biasa kita
panggi efa. Dia adalah perempuan solehah, berjilbab. Beuh, dia kalau memberi
sebuah nasihat/masukan udah T-O-P B-G-T deh.
Pada suatu waktu,
aku suka sama salah seorang senior di DMC yaitu Haviz Zein Fitri, dia sering di
sebut ‘’BULE’’ padahal, tidak ada bule-bulenya sama sekali, cuman karna
kulitnya yang putih. Dan aku sempat dekat sekali dengan dia, tetapi hanya dapat
menjalin hubungan sebatas adik-kakak saja. Dan dia sekarang sudah memiliki
seorang pacar. Sedikit sakit hati sih *kiw*. Ya tapi, aku senang melihat dia
senang. Perasaan ku sekarang sudah biasa-biasa saja.
Setelah lama aku
mengikuti pelajaran di DMC, tidak lama pembagian rapor itu akan terlaksana. Dan
sebelum aku masuk sekolah di DMC papa sudah merencanakan untuk memindahkanku
pada saat semester dua nanti.
Pembagian rapor pun sudah terlaksana,
aku bersyukur mendapatkan peringkat 3 disana. Dan pada hari itu juga, aku
langsung menguruskan surat-surat untuk aku pindah sekolah. Awalnya, papa
merencanakan untuk memindahkanku ke SMA N 47, tetapi pada saat data sudah
dipegang oleh bpk wakil kepala sekolah, ternyata dataku tidak dimasukkan. Papa
sangat kesal, dan akhirnya papa langsung mencarikan bangku yang kosong ditiap-tiap sekolah negeri
unggulan. Dan akhirnya ada.
Kata papa, kalau
kamu ingin jurusannya IPA, ada nya di SMA N 55. Dan aku tidak mau, karena itu
jauh. Lalu papa bilang lagi, ada bangku kosong di 70, tapi jurusan IPS. Awalnya
aku menolak, karena aku tidak mau masuk IPS. Tetapi setelah jauh dipikir-pikir,
peluang kerja untuk jurusan IPS itu lebih banyak di bandingkan IPA. Dan
akhirnya, aku menerima tawaran papa.
Keesokkannya, aku
berdua papa pergi ke SMA N 70, untuk menyerahkan persyaratan. Lalu, pada hari
itu juga, persyaratanku sudah di pegang orang tata usahanya, karena katanya
sudah lengkap dan dimohon untuk ditinggal dulu datanya. Dan akhirnya, aku
mengikuti tes di SMA N 70. Aku sudah berdoa-doa saja. Karena sudah bingung,
semisal tidak keterima di SMA N 70, aku juga tidak dapat kembali ke SMA DMC,
karena sudah tertulis pada surat ajuan pindah sekolah.
Usahaku pun tidak
sia-sia. Aku berhasil lolos tes di SMA N 70. Katanya, dari 50 siswa yang
mendaftar, hanya 9 orang yang diterima. Dan ternyata, dari ke-9 orang-orang
tersebut, masih di eleminasi. Hingga hanya 4 orang yang diterima. Dan
Alhamdulillah, salah satunya adalah aku.
Di hari pertama aku masuk sekolah, aku
berangkat pukul 05.30 pagi bersama papa naik motor. Dan tiba-tiba, pada saat
sampai di daerah radio dalam, hujan pun turun. Karena takut telat, akhirnya aku
dan papa langsung bablas. Hingga, sampai-sampai rokku basah dan baju + celana
papa pun habis basah terkena air hujan. Dan itu salah satu perjuangan kita
berdua.
Aku dimasukkan ke
kelas X SOSIAL 1. Banyak yang bilang, pada saat pertama kali aku masuk, muka ku
familiar. Dan setelah beberapa lama. Aku bingung, kenapa ada yang bilang kepada
ku seperti ini ‘’eh eh, lu bintang WL ye?’’. Aku bingung, karena aku tidak tau
sama sekali WL itu apa. Dan kata salah satu temanku, WL itu adalah singkatan
dari Wanita Lovers/Woman Lovers, aku masih tidak tahu persis. Dan katanya juga,
sebelum aku masuk/ pindah ke SMA N 70, salah satu fotoku pernah masuk ke dalam group
tersebut. Aku bingung, siapa yang masukkin fotoku. Dan setelah aku telusuri,
ternyata benar ada salah satu utas kowos yang masukkin foto itu. Aku tau dia,
karena pada saat dulu, aku hanya punya 2 kontak utas kowos. Yang 1 nya adalah
teman SMP ku dulu, itu tidak mungkin. Nah, pasti yang 1 ini nih. Setelah aku
nanya ke dia, ternyata benar. Dan setelah dipikir-pikir, lucu..kenapa bisa
begitu. Huh, ada-ada saja.
Awal-awal aku masih
kaku, masih belum enjoy, karena masih baru-baru berkenalan. Tetapi
lama-kelamaan sudah mulai enjoy, dan akhirnya aku sudah memiliki banyak teman.
Aku sangat senang, karena X SOSIAL 1, sudah mulai menyatu. UUOO banget deh
pokoknya. Di SMA N 70 juga, aku memiliki 2 saudara sepupu perempuan. Yang
pertama dia agit di SMA N 70, dan yang kedua, dia seangkatan denganku, tetapi
beda kelas. Dia kelas X ALAM 6.
masa yang indah :D
ReplyDeleteinvestasi alfamart mudah